Selamat datang kembali sobat bloger , pada kesempatan ini ane bakal share artikel mengenai Manajemen Proyek Perangkat Lunak (MPPL) .
Manajemen => Mengatur atau mengelola, melalui Planning untuk mempelajari analisa /perencanaan, Organizing untuk mempelajari delegasi, Action untuk mempelajari pelaksanaan, Controlling untuk mempelajari evaluasi.
Proyek => Aktifitas yang memiliki batasan waktu, biaya, resource.
Perangkat Lunak => kumpulan instruksi kode, dokumen, data yang bila di eksekusi akan menjalankan fungsi tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa MPPL adalah sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian untuk membuat perangkat lunak atas sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam jangka waktu dan sumber daya yang tertentu pula.
Orang Yang Terlibat Dalam Proyek
1.
manajer senior : yang menentukan
usaha yang dikerjakan, dan pemegang keputusan dalam proyek.
2.
manajer proyek (teknis)– pemimpin
tim: yang membuat rencana, memotivasi, mengatur dan mengendalikan praktisi yang
mengerjakan PL.
3.
praktisi : yang mengerjakan
Perangkat Lunak.
4.
klien : yang menentukan kebutuhan
Perangkat Lunak dan pihak lain yang berkaitan dengan hasil produk
5.
pengguna PL : yang berinteraksi
langsung dengan Perangkat Lunak yang dibangun.
Manajemen
Proyek dilaksanakan dengan tujuan untuk optimasi penggunaan sumber daya guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen
Proyek harus dilaksanakan dengan cara:
- Adanya koordinasi horisontal antar pelaksana yang tidak terlalu birokratis, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat secara luwes dan cepat dilakukan antipasi bila terjadi penyimpangan.
- Adanya penanggung jawab tunggal, biasanya oleh pimpinan proyek yang berfungsi sebagai pusat informasi, integrator antar komponen yang terlibat dan sekaligus pelaksanaan koordinasi dengan pihak diluar proyek.
-Proyek dapat diuraikan menjadi rincian kegiatan yang terstruktur, dimana setiap kegiatan dapat diuraikan menjadi elemen-elemen kegiatan yang mandiri dengan sifat-sifat :
a). Dapat
dikelola sebagai suatu paket kerja.
b). Beban
biaya dan waktu dapat diukur.
c).
Prestasi, biaya dan kualitas dapat diukur.
d). Dapat
diintegrasikan menjadi suatu satuan kegiatan.
e). Dapat
disusun secara hirarki berjenjang.
Aktivitas Manajemen
Aktivitas
manajemen perangkat lunak meliputi beberapa langkah yang terstruktur
seperti:
- Proposal
Writing(Pembuatan Proposal). Pimpinan proyek harus membuat rencana pekerjaan
proyek yang akan dilakukan dari persiapan awal hingga selesainya proyek
tersebut. Persiapannya meliputi, tujuan dan maanfaat dijalankannya proyek,apa
saja bentuk kegiatan yang dikerjakan,dan tahapan-tahapan pekerjaan.
- Project Costing (Anggaran Proyek). Budged pengeluaran dan pemasukan proyek yang akan dikerjakan perlu dibuat yang serinci mungkin.
- Project Planning and Scheduling(Penjadwalan dan Perencanaan Proyek). Perencanaan pelaksanaan proyek yang baik harusnya menggunakan jadwal yang tersusun rapi, dan penjadwalan tersebut dikonversi dengan seluruh kegiatan yang akan dikerjakan dari study kelayakan, perencanaan, sampai implementasi dan maintenance proyek.
- Project Monitoring and Review (Pemonitoran Proyek). Memonitor pelaksanaan proyek perlu dilakukan disetiap tahapan, sehingga kesalahan dan keterlambatan penyelesaian proyek dapat diketahui sedini mungkin.
- Personal
selection and evaluation (Evaluasi dan penyeleksi Personal). Sebelum
dilaksanakannya sebuah proyek, maka personal yang terlibat dalam proyek, harus
diseleksi sesuai dengan keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya.
- Report Writing and Presentation (Presentasi dan
Laporan). Presentasi proposal proyek perlu dilakukan dengan menunjukkan
prototype yang ada, sehinnga pihak manajemen yakin akan proyek tersebut
Spektrum
Manajemen
Manajemen
perangkat lunak berfokus dengan tiga unsur yaitu,
1. Manusia
Faktor
manusia sangat penting sehinga Sofware Engineering Institute telah
mengembangkan sebuah model kematangan kemampuan manajemen manusia untuk
mempertinggi kesiapan kesiapan orgnisasi perangkat lunak untuk mengerjakan
aplikasi yang semakin kompleks dengan membantu menarik, menumbuhkan memotivasi,
menyebarkan dan memelihara dan memelihara bakat yang dibutuhkan mengembangkan
kemampuan perkembangn perangkat lunak mereka.
Model kematangan
manajemen manusian membatasi area praktis berikut kunci bagi masyarakat
perangkat lunak: rekruitmen, seleksi, manajemen untuk kerja, pelatihan,
konpensasi, perkembangan karir, disain, kerja dan organisasi, dan perkembangan
tim atau kultur.
2. Masalah
Seorang
manajer proyek perangkat lunak dihadapkan pada sebuah dilema pada awal proyek
rekayasa perangkat lunak. Diperlukan perkiraan kuatitatif dan rencana
organisasi, tetapi informasi yang solid tidak dapat diperoleh diperoleh.
Analisis yang mendetail tentang kebutuhan perangkat akn memberikan informasi
memadai untuk suatu perhitungan, tetapi analisis sering memerlukan waktu
berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Lebih buruk lagi kebutuhan
terkadang berubah-ubah, berubah secara reguler pada saat proyek berjalan.
Seorang manajer harus bisa mengamati masalah pada awal dimulainya sebuah
proyek. Pada skala minimum, ruang lingkup masalah harus dibangun dan
ditentukan.
3. Proses
Proses
perangkat lunak memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprihensif
bagi pengembangan perangkat lunak dapat dibangun. Didalam suatu industri
dikenal berbagai macam proses,demikian juga halnya dengan industri perangkat
lunak.Perbedaan proses yang digunakan akan menguraikan aktifitas-aktifitas
proses dalam cara-cara yang berlainan.
Manajemen
Proyek Perangkat Lunak Berorientasi Objek
Manajemen
proyek perangkat lunak modern dapat dibagi kedalam aktivitas-aktivitas berikut:
1.Membangun
kerangka kerja proses yang umum untuk proyek.
2.Menggunakan
kerangka kerja dan matrik historis untuk membangun usaha dan estimasi waktu.
3.Menentukan
produk kerja dan kejadian penting yang membuat kemajuan dapat diukur.
4.Menentukan
ceckpoint bagi jaminan kualitas dan kontrol.
5.Mengatur
perubahan yang terjadi pada saat proses berjalan.
6.Menelusuri,
memonitor, dan mengontrol kemajuan.
Critical
Path Method (CPM)
Critical
Path Method (CPM) dikatakan juga sebagai jalur kritis dimana jalur ini adalah
lintasan/jalur dimana terdapat aktivitas-aktivitas yang paling banyak memakan
waktu, mulai dari permulaan dikerjakannya proyek sampai berakhirnya pekerjaan
tersebut.
Maksud dan
tujuan dari jalur kritis ini yaitu:
·
Penundaan
pekerjaan pada jalur kritis menyebabkan seluruh aktivitas proyek akan tertunda
juga.
·
Proyek dapat
dipercepat penyelesaiannya bila pekerjaan-pekerjaan yang terdapat di jalur
kritis dapat dipercepat.
·
Pengawasan
dan pengontrolan hanyadipercepat pada jalur kritis saja, maka pekerjaan
pekerjaan di jalur ini harus:
1. Perlu adanya pengawasan yang ketat agar penyelesaian nya tidak tertunda.
2. Kemungkinan dengan melakukan crash program dapat mempersingkat penyelesaian dengan resiko biaya akan bertambah
pekerjaan di jalur ini harus:
1. Perlu adanya pengawasan yang ketat agar penyelesaian nya tidak tertunda.
2. Kemungkinan dengan melakukan crash program dapat mempersingkat penyelesaian dengan resiko biaya akan bertambah
·
Kelonggaran
waktu terdapat pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak dilalui jalur kritis. Hal
ini memungkinkan bagi manajer untuk merealokasikan/memindahkan tenaga kerja,
alat-lata dan biaya pekerjaan-pekerjaan pada jalur kritis demi efisiensi.
Perencanaan
Proyek Perangkat Lunak Objek Orientasi
Proses
manajemen perangkat lunak dimulai dengan serangkaian aktivitas yang secara
kolektif disebut project planning (perencanaan proyek)
Observasi
Pada Estimasi
Estimasi
(perkiraan) sumber daya ,biaya dan jadwal usaha pengembangan PL membutuhkan
pengalaman, mengakses informasi historis yang baik dan keberanian untuk
melakukan pengukuran kuantitatif bila hanya data kualitatif saja yang ada.
Estimasi membawa resiko yang inheren, dan resiko inilah yang membawa kepada
ketidakpastian.
Project
Complexity(Kompleksitas
proyek) berpengaruh
kuat terhadap ketidak pastian yang inhern terhadap perencanaan. Tapi
kompleksitas ketidak pastian yang inhern terhadap perencanaan. Tapi
kompleksitas merupakan pengukuran relatif yang dipengaruhi oleh kebiasaan
dengan usaha yang telah dilakukan pada masa sebelumnya.
Project size(ukuran proyek) merupakan faktor penting yang
dapat mempengaruhi akurasi estimasi.
Structural
Uncertainty(tingkat
ketidakpastian struktural) ,resiko diukurmelalui ketidak pastian pada estimasi kuantitatif yang dibuat
untuk sumber daya, biaya, dan jadwal. Bila ruang lingkup proyek tidak dipahami
dengan baik atau syarat proyek merupakan subjek terjadinya perubahan, maka
resiko dan ketidak pastian menjadi sangat tinggi.
Tujuan Perencanaan Proyek Perangkat Lunak
Tujuan
perencanaannya adalah untuk menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan
manajer membuat estimasi yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai sumber daya,
biaya dan jadwal. Estimasi dibuat dengan sebuah kerangka waktu terbatas pada
awal sebuah proyek PL dan secara teratur diperbaharui secara teratur selagi
proyek sedang berjalan.
Penjadwalan
Proyek Perangkat Lunak
Penjadwalkan
proyek perangkat lunak merupakan aktivitas yang mendistribusikan usaha estimasi
pada durasi proyek yang direncanakan dengan mengalokasikan usaha untuk tugas
rekayasa perangkat lunak tertentu.
Penjadwalan Perangkat Lunak dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Forward scheduling menentukan tanggal mulai
proyek dan menjadwalkan ke depan daritanggal tersebut. Berdasarkan durasi
terencana tugas-tugas yang diperlukan,keantarketergantungan tugas-tugas dan
alokasi sumber-sumber daya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut,
meng-proyeksi tanggal penyelesaian proyek dengan pengkalkulasian.
2. Reverse scheduling menentukan tenggat waktu
proyek dan menjadwalkan mundur dari tanggal tenggat waktu tersebut.
Tugas-tugas, durasinya, keantarketergantungan dan sumber-sumber daya harus
dipertimbangkan untuk memastikan bahwa proyek tersebut dapat diselesaikan saat
tenggat waktu.
Manajemen
Resiko
Manajemen
risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk
strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Strategi yang
dapat digunakan antara lain mentransfer risiko pada pihak lain, mengindari
risiko, mengurangi efek buruk dari risiko dan menerima sebagian maupun seluruh
konsekuensi dari risiko tertentu.
Identifikasi
Risiko
Proses ini
meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas
usaha. Identifikasi risiko secara akurat dan komplet sangatlah vital dalam
manajemen risiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah
mendaftar risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin. Teknik-teknik yang
dapat digunakan dalam identifikasi risiko antara lain:
- Brainstorming
- Survei
- Wawancara
- Informasi historis
- Kelompok kerja, dll.
Analisa Risiko
Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap berikutnya adalah
pengukuran risiko dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar
severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko tersebut.
Pengelolaan risiko
Dalam megelola suatu resiko terdapat berbagai macam cara yaitu:
1. Risk avoidance
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko
sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan
potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu
aktivitas.
2. Risk reduction
Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode
yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.
3. Risk transfer
Yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
(asuransi) maupun hedging.
4. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda
aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut
kecil.
5. Risk retention
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurnagi maupun
mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian
penting dari aktivitas.
Penanganan Risiko
1. High probability, high impact : risiko jenis ini
umumnya dihindari ataupun ditransfer.
2. Low
probability, high impact : respon paling tepat untuk tipe risiko ini
adalah dihindari. Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi risiko
serta kembangkan contingency plan.
3. High
probability, low impact : mitigasi risiko dan kembangkan contingency
plan Low probability, low impact : efek dari risiko ini dapat dikurangi, namun
biayanya dapat saja melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin
lebih baik untuk menerima efek dari risiko tersebut.
4. Contingency
plan: Untuk risiko yang mungkin terjadi maka perlu dipersiapkan contingency
plan seandainya benar-benar terjadi. Contingency plan haruslah sesuai dan
proporsional terhadap dampak risiko tersebut. Dalam banyak kasus seringkali
lebih efisien untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk mengurangi risiko
dibandingkan mengembangkan contingency plan yang jika diimplementasikan akan
lebih mahal. Namun beberapa scenario memang membutuhkan full contingency plan,
tergantung pada proyeknya. Namun jangan sampai tertukar antara
contingency planning dengan re-planning normal yang memang dibutuhkan karena
adanya perubahan dalam proyek yang berjalan.
Implementasi Manajemen Risiko
Setelah memilih respon yang akan digunakan untuk menangani risiko, maka
saatnya untuk mengimplementasikan metode yang telah direncanakan tersebut.
Monitoring Risiko
Mengidentifikasi, menganalisa dan merencanakan suatu risiko merupakan
bagian penting dalam perencanaan suatu proyek. Namun, manajemen risiko tidaklah
berhenti sampai disana saja. Praktek, pengalaman dan terjadinya kerugian akan
membutuhkan suatu perubahan dalam rencana dan keputusan mengenai penanganan
suatu risiko. Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai
dari identifikasi risiko dan pengukuran risiko untuk mengetahui keefektifan
respon yang telah dipilih dan untuk mengidentifikasi adanya risiko yang baru
maupun berubah. Sehingga, ketika suatu risiko terjadi maka respon yang dipilih
akan sesuai dan diimplementasikan secara efektif.
Sekian yang bisa ane sampein gan, terimakasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Sumber :
http://dwiismine.blogspot.co.id/2013/05/manajemen-perangkat-lunak.html
https://erozzgerrard.wordpress.com/2011/11/29/manajemen-proyek-perangkat-lunak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar